Nama : Inda Wulandari
Tugas Mata
Kuliah : Mitigasi Bencana
GLOBAL
WARMING
Global warming adalah
perubahan iklim berupa pemanasan pada atmosfer bumi sehingga juga memiliki efek
terhadap permukaan bumi itu sendiri. Definisi global warming secara sederhana,
bumi semakin panas. Para ahli ilmiah percaya perubahan iklim seperti global
warming telah terjadi sepanjang sejarah bumi dan akan terus terjadi di masa
depan. Beberapa bukti mengenai terjadinya global warming sudah banyak terlihat
saat ini, Suhu rata-rata bumi telah naik 1,4 derajat Fahrenheit (0,8 derajat
Celsius) di seluruh dunia sejak tahun 1880, data ini diperoleh hasil penelitian
lembaga antariksa Amerika Serikat.
·
Emisi karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar
fosil pembangkit listrik.
Penggunaan listrik yang semakin meningkat
yang dipasok dari pembangkit listrik berbahan bakar batubara batubara yang
melepaskan sejumlah besar karbon dioksida ke atmosfer. 40% emisi CO2 dihasilkan
oleh produksi listrik AS, dan 93 persen diantaranya berasal dari emisi
pembakaran batubara pada industri utilitas. Setiap hari, pasar semakin
banyak dibanjiri gadget penggunaannya membutuhkan daya listrik, padahal tidak
didukung oleh energi alternatif. Dengan demikian kita akan semakintergantung
pada pembakaran batu bara untuk memasok kebutuhan listrik di seluruh dunia.
·
Deforestasi, terutama hutan tropis untuk kayu, pulp,
dan lahan pertanian.
Penggunaan hutan untuk bahan bakar (baik
kayu dan arang) merupakan salah satu penyebab deforestasi. Di seluruh dunia
pemakaian produk kayu dan kertas semakin meningkat, kebutuhan akan lahan ternak
semakin meningkat untuk pemasok daging dan susu, dan penggunaan lahan hutan
tropis untuk komoditas seperti perkebunan kelapa sawit menjadi penyebab utama
terhadap deforestasi dunia. Penebangan hutan akan mengakibatkan pelepasan
karbon dalam jumlah besar ke atmosfir.
·
Emisi metana dari peternakan dan dasar laut Kutub
Utara.
Metana merupakan gas rumah kaca yang
sangat kuat setelah CO2. Bila bahan organik diurai oleh bakteri pada kondisi
kekurangan oksigen (dekomposisi anaerobik) maka metana akan dihasilkan. Proses
ini juga terjadi pada usus hewan herbivora, dan dengan meningkatnya jumlah
produksi ternak terkonsentrasi, tingkat metana yang dilepaskan ke atmosfer akan
meningkat. Sumber metana lainnya adalah metana klatrat, suatu senyawa yang
mengandung sejumlah besar metana yang terperangkap dalam struktur bongkahan es.
Apabila metana keluar dari dasar laut Kutub Utara, maka tingkat pemanasan global
akan meningkat secara signifikan.
Dampak dari global warming
·
Gagal panen besar-besaran
Menurut penelitian terbaru, sekitar 3
miliar orang di seluruh dunia harus memilih untuk pindah ke wilayah
beriklim sedang karena kemungkinan adanya ancaman kelaparan akibat perubahan
iklim dalam 100 tahun. Perubahan iklim ini diramalkan memiliki dampak yang paling
parah pada pasokan air. Kekurangan air di masa depan kemungkinan akan mengancam
produksi pangan, mengurangi sanitasi, menghambat pembangunan ekonomi dan
kerusakan ekosistem. Hal ini menyebabkan perubahan suasana lebih ekstrim antara
banjir dan kekeringan." Menurut Guardian, pemanasan global menyebabkan
300.000 kematian per tahun”.
·
Kepunahan sejumlah besar spesies
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam
Nature, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta
spesies. Dan karena kita tidak bisa hidup sendirian tanpa ragam populasi
spesies di Bumi, ini akan membawa dampak buruk bagi manusia.
"Perubahan iklim sekarang ini setidaknya sama besarnya dengan ancaman terhadap jumlah spesies yang masih hidup di Bumi akibat penghancuran dan perubahan habitat." Demikian pendapat Chris Thomas, konservasi biologi dari University of Leeds.
"Perubahan iklim sekarang ini setidaknya sama besarnya dengan ancaman terhadap jumlah spesies yang masih hidup di Bumi akibat penghancuran dan perubahan habitat." Demikian pendapat Chris Thomas, konservasi biologi dari University of Leeds.
·
Hilangnya terumbu karang
Sebuah laporan tentang terumbu karang
dari WWF mengatakan bahwa dalam skenario terburuk, populasi karang akan runtuh
pada tahun 2100 karena suhu dan keasaman laut meningkat. 'Pemutihan' karang
akibat kenaikan suhu laut yang terus-menerus sangat berbahaya bagi ekosistem
laut, dan banyak spesies lainnya di lautan bergantung pada terumbu karang untuk
kelangsungan hidup mereka. Meskipun luasnya lautan 71 persen dari permukaan
bumi dengan kedalaman rata-rata hampir 4 km - ada indikasi bahwa
hal ini mendekati titik kritis. Bagi terumbu karang, pemanasan dan
pengasaman air mengancam hilangnya ekosistem global. Jadi diperlukan upaya yang
besar untuk menyelamatkan terumbu karang dari kepunahan.
Beberapa Tips Mengurangi Global Warming
- Kurangi konsumsi daging, bervegetarian adalah yang terbaik! Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita bervegetarian. Peternakan juga penyumbang 18% "jejak karbon" dunia, yang mana lebih besar dari sektor transportasi (mobil, motor, pesawat, dll).
- Beli produk lokal, hasil pertanian lokal sangat murah dan juga sangat menghemat energi, terutama jika kita menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih ramah lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.
- Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi jika Anda bisa menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng alumunium setara dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.
- Bawa tas yang bisa dipakai ulang. Bawalah sendiri tas belanja Anda, dengan demikian Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan.
- Tanam pohon setiap ada kesempatan. Baik di lingkungan ataupun dengan berpartisipasi dalam program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dan lain-lain. Tergantung kesempatan dan kemampuan Anda masing-masing.
- Turunkan suhu AC Anda. Hindari penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC pada tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-AC Anda
- Gunakan pemanas air tenaga surya. Meskipun lebih mahal, dalam jangka panjang hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda. (Bahkan saat ini sudah ada penerang jalan dengan tenaga surya).
- Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes.
- Maksimalkan pencahayaan dari alam. Gunakan warna terang di tembok, gunakan genteng kaca di plafon, maksimalkan pencahayaan melalui jendela
- Hindari posisi stand by pada elektronik Anda! Jika semua peralatan rumah tangga kita matikan (bukan dalam posisi stand by) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar biasa dari penghematan energi listrik. Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau cabut kabel dari sumber listriknya.
- Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, segera cabut! Telepon genggam, pencukur elektrik, sikat gigi elektrik, kamera, dan lain-lain. Jika sudah penuh segera cabut.
- Jangan membeli bunga potong. Jika daerah Anda bukan penghasil bunga hias, maka bisa dipastikan bunga itu dikirim dari tempat lain. Hal ini akan menghasilkan "jejak karbon" yang besar.
- Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan menggunakan aerosol. Pilihan spray dengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol juga penyumbang besar dalam pencemaran udara kita.